Skip to main content

Pasca Gempa Banggai Kepulauan M 6,9 Masyarakat kota Palu berbodong-bondong ke SPBU

Keterangan: Antrean BBM di SPBU Jalan Kartini malam ini

Info Manakarra - BMKG Cabut Peringatan Tsunami untuk Gempa Bangkep

PALU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, akhirnya mencabut peringatan tsunami.

''Peringatan dini tsunami  yang disebabkan oleh gempa mag:6.9 SR, tanggal: 12-Apr-19 18:40:49 WIB, dinyatakan telah berakhir,'' BMKG dalam rilisnya.

Sementara dari Kota Luwuk di laporkan, sekalipun warga masih bertahan di tempat lebih tinggi. Warga yang berdomisili di sepanjang pantai, masih enggan kembali ke rumah masing-masing, karena masih diliputi ketakutan.

Sementara di Kota Palu sendiri, antrean di bahan bakar di sejumlah SPBU di Kota Palu tampak mengular panjang. Warga Palu masih trauma dengan gempa berkekuatan 7,4 SR September tahun lalu, yang mengakibatkan kelangkaan parah untuk semua jenis BBM.

Warga di Palu masih menyimpan trauma mendalam akan kejadian 28 september lalu.


Comments

Popular posts from this blog

Viral, Warga Pilipina Ber-KTP Mamuju Sulbar, Lho kok bisa? Selengkapnya FOR SULBAR

(Foto Source : Facebook) -FOR SULBAR- Beberapa hari terakhir warga Sulbar dikejutkan dengan beredarnya foto KTP dengan alamat Jalan Muh. Husni Thamrin, Desa Rimuku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yang Berkewarganegaraan Pilipina. Dari foto diatas dapat kita lihat Pemilik Kartu Tanda Penduduk itu Bernama Eriberto Obod Montefalcon, memiliki NIK dan KTP itu berlaku hingga 2023. Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Kependudukan Disdukcapil Mamuju, muh Husni membenarkan adanya WNA ber-KTP Mamuju. "ya itu bukan hoaks, memang ada orang Pilipina di mamuju dan memiliki KTP" tegasnya Lantas Netizen Bertanya Apakah Warga Negara Asing (WNA) benar-benar bisa memiliki KTP? Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan bahwa Warga Negara Asing (WNA) atau Orang Asing (OA) tidak dilarang memiliki KTP elektronik. Menurutnya, itu sudah sesuai dengan amanat undang-undang Administrasi Kependudukan (Adminduk). Undang-undang yang memperbolehkannya.

Mengenal Lebih Dekat Rumah Adat Lempo Gandeng yang ada di Mamuju Tengah

Info Manakarra - Mamuju Tengah merupakan pemekaran dari Kabupaten Mamuju. Mamuju di masa lalu adalah salah satu kerajaan di Mandar/Sulawesi Barat yang bersatu dalam suatu organisasi ketatanegaraan berbentuk federasi yang dinamakan “Pitu Babana Binanga”, kerajaan yang terdapat di muara ini adalah Kerajaan Balanipa, Kerajaan Binuang, Kerajaan Banggae, Kerajaan Sendana, Kerajaan Pamboang, Kerajaan Tappalang, dan Kerajaan Mamuju. Dari kerajaan Mamuju dihadiri oleh raja Mamuju bernama Tamejammeng. Dari keturunan Bangsawan yang diberi gelar Maradika. Mamuju Tengah resmi berdiri sebagai sebuah Daerah Otonomi Baru (DOB) dengan dikeluarkannya undang-undang Nomor 4 Tahun 2013. Rumah Adat Lempo Gandeng Merupakan Rumah Adat " Masyarakat Adat Budong-Budong" Dari Nama Lempo Gandeng (Bahasa Budong-Budong) Yang Berarti Rumah Bergandengan, dapat dilihat dari sejarah masyarakat adat Budong-Budong Itu sendiri Yang meliputi Tangkou, Topoyo Dan Tobadak. Dari Bentuk Rumah Adat ini memil

Mengenal Lebih Dekat Suku Mandar di Sulawesi Barat

Info Mannakarra - Mandar adalah suatu kesatuan etnis yang berada di Sulawesi Barat. Dulunya, sebelum terjadi pemekaran wilayah, Mandar bersama dengan etnis Bugis, Makassar, dan Toraja mewarnai keberagaman di Sulawesi Selatan. Meskipun secara politis Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan diberi sekat, secara historis dan kultural Mandar tetap terikat dengan “sepupu-sepupu” serumpunnya di Sulawesi Selatan. Istilah Mandar merupakan ikatan persatuan antara tujuh kerajaan di pesisir (Pitu Ba’ba’na Binanga) dan tujuh kerajaan di gunung (Pitu Ulunna Salu). Keempat belas kekuatan ini saling melengkapi, “Sipamandar” (menguatkan) sebagai satu bangsa melalui perjanjian yang disumpahkan oleh leluhur mereka di Allewuang Batu di Luyo. Rumah adat suku Mandar disebut Boyang. Perayaan-perayaan adat diantaranya Sayyang Pattu'du (Kuda Menari), Passandeq (Mengarungi lautan dengan cadik sandeq), Upacara adat suku Mandar, yaitu "mappandoe' sasi" (bermandi laut). Makanan khas diantara